Sabtu, 09 Januari 2016

Tugas Softskill bab 13 Contoh kasus Masalah Polusi

Polusi Udara di Beijing Sentuh Level Berbahaya

Liputan6.com, Beijing - Polusi udara yang menyelimuti ibu kota China, Beijing menyentuh level berbahaya. Kabut asap tebal mengurangi jarak pandang hingga ratusan meter. Berita ini mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (1/11/2015).

Pembakaran batu bara menjadi penyebab utama. Pemerintah Tiongkok telah menghentikan sementara operasional beberapa pabrik dan membatasi penggunaan kendaraan berusia tua.
Di Olongapo, Filipina, pengunjuk rasa beraksi di luar gedung pengadilan Kota Olongapo. Mereka menunggu putusan kasus pembunuhan seorang transgender warga Filipina yang melibatkan anggota Marinir Amerika Serikat, Joseph Scott Pemberton.

Di Norwegia, peneliti Norwegian Polar Institute berlayar selama 111 hari, sejauh 4.000 mil di lautan Arktik, meneliti dampak perubahan iklim .
Perubahan iklim mempengaruhi ekosistem lokal, sehingga ikan spesies baru secara berkala keluar dari perairan Arktik. Dan hasil penelitian menyimpulkan, lautan Arktik mengalami banyak perubahan dalam waktu singkat akibat perubahan iklim.

Sementara di Mesir, piramida dan sphinx disorot dengan lampu hijau sebagai wujud sambutan diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Paris, Prancis. Warna hijau merupakan simbol dari kelestarian alam. Pertunjukan ini akan berlangsung hingga malam nanti.

Analisis :

Akibat utama dari masalah polusi yang dihadapi oleh Beijing diakbitkan oleh pembakaran batu bara yang terjadi di kota dan negara Cina tersebut. Hal tersebut berdempak pada perubahan iklim yang terjadi pada negara Norwegia.Perubahan iklim tersebut mempengaruhi ekosistem lokal, sehingga ikan spesies baru secara berkala keluar dari perairan Arktik. Dan hasil penelitian menyimpulkan, lautan Arktik mengalami banyak perubahan dalam waktu singkat akibat perubahan iklim.

Dari dampak polusi yang terjadi di Beijing berakibat pada negara Mesir, piramida dan sphinx disorot dengan lampu hijau sebagai wujud sambutan diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Paris, Prancis. Warna hijau merupakan simbol dari kelestarian alam. Pertunjukan ini akan berlangsung hingga malam nanti.

Kesimpulan :

Pembakaran batu bara yang bedampak pada timbulnya masalah polusi yang dihadapi oleh Beijing,Cina  merupakan hal yang harus segera di kurangi atau bahkan di hentikan. Pencegahan untuk mengatasi masalah polusi tersebut dapat mengurangi masalah polusi yang dihadapi oleh beberapa negara belakangan ini.

Dengan cara memperbaiki sistem pembakaran yang akan dilakukan maupun pencegahan atau mulai mengurangi proses produksi dengan menggunakan pembakaran batu bara dapat berakibat baik bagi masyarakat Beijing maupun masyarakat dunia.

Sumber : http://tv.liputan6.com/read/2379618/jendela-dunia-polusi-udara-di-beijing-sentuh-level-berbahaya

Makalah Etika Bisnis bab 13

Memberikan contoh tentang perilaku bisnis yang melanggar etika
logo_gunadarma
Kelompok 5
Nama Kelompok :
1. Desy Suryani 11212911
2. Erik Maulana 12212531
            3.Hanny Tiara Meyta S 13212302
   4.Subhan Winandi 17212159
       Kelas          : 4EA23

UNIVERSITAS GUNADARMA
2015

BAB I
PENDAHULUAN

Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
Bisnis juga terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum, banyak masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional maupun taraf internasional. Walaupun terdapat hubungan erat antara norma hukum dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak sama. Ketinggalan hukum, dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada masalah-masalah baru, misalnya, disebabkan perkembangan teknologi.
Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis yang ingin menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pebisnis melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara.
BAB  II
PEMBAHASAN
  1. KORUPSI
Korupsi sebagai tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeruk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan negara. Perilaku pejabat publik, baik politikus maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya didi atau memperkaya mereka yang dekat dengannya dengan menggunakan kekuasaan yang dipercayakan kepadanya.
1.2 Sebab-Sebab Korupsi
Gaji yang rendah, Kurang sempurnanya peraturan perundang-undangan, administrasi yang lamban dan sebagainya.
1.3 Faktor Yang memicu Korupsi (BPKP) :
  1. Aspek Individu Pelaku
  2. Sifat Tamak Manusia
  3. Moral yang kuat
  4. Penghasilan yang kurang mencukupi
  5. Kebutuhan hidup yang mendesak
  6. Gaya hidup yang konsumtif
  7. Malas dan tidak mau bekerja
  8. Ajaran Agama yang kurang di terapkan.
  9. Aspek Organisasi
  10. Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan
  11. Tidak adanya kultur organisasi yang benar
  12. Sistem akuntabilitas yang benar kurang memadai
  13. Sistem pengendalian manajemen lemah
  14. Aspek Tempat Individu dan Organisasi Berada
  15. Nilai-nilai di komunitas kondusif untuk terjadinya korupsi
  16. Komunitas kurang menyadari sebagai korban utama korupsi
  17. Komunitas kurang menyadari kalau dirinya terlibat korupsi
  18. Komunitas kurang menyadari bahwa korupsi bisa di berantas bila komunitas ikut aktif
  19. Aspek perundang-undangan yang kurang kuat

Makalah Etika Bisnis bab 8

Pengertian budaya organisasi dan perusahaan, hubungan etika dan budaya
logo_gunadarma
Kelompok 5
Nama Kelompok :
1. Desy Suryani 11212911
2. Erik Maulana 12212531
            3.Hanny Tiara Meyta S 13212302
    4.Subhan Winandi 17212159 
                                                                  Kelas          : 4EA23
 
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015

BAB I
 PENDAHULUAN

Setiap organisasi mempunyai ’kepribadian’ sendiri yang membedakannya dari organisasi-organisasi lain. Tentunya kepribadian yang khas itu tidak serta merta terbentuk begitu suatu organisasi didirikan. Diperlukan waktu sebagai proses organisasi itu bertumbuh, berkembang, dan mapan. Pada setiap perkembangan itu dapat dikatakan, bahwa organisasi akan menemukan jati dirinya yang khas dengan demikian, ia akan mempunyai kepribadian sendiri. Ini menjadi salah satu pembeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya sebuah organisasi ada yang sesuai dengan anggota atau karyawan baru, ada juga yang tidak sesuai sehingga seorang anggota baru atau karyawan yang tidak sesuai dengan budaya organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan kalau dia ingin bertahan di organisasi tersebut.
Salah satu faktor yang membedakan suatu organisasi dari organisasi yang lainnya adalah budayanya. Hal-hal tersebut penting, dan karena itu perlu dipahami serta dikenali. Akan tetapi hal-hal yang bersifat universal itu harus diterapkan oleh manajemen dengan pendekatan yang memperhitungkan secara matang faktor-faktor situasi, kondisi, waktu, dan ruang. Dengan kata lain, diterapkan sesuai dengan budaya yang berlaku dan dianut dalam organisasi yang bersangkutan.
Budaya organisasi ini dapat membuat suatu organisasi menjadi terkenal dan bertahan lama. Yang jadi masalah tidak semua budaya organisasi dapat menjadi pendukung organisasi itu. Ada budaya organisasi yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Maksudnya tidak dapat menyocokkan diri dengan lingkungannya, dan lebih ditakutkan lagi organisasi itu tidak mau menyesuaikan budaya nya dengan perkembangan zaman karena dia merasa paling benar.
Salah satu faktor yang membedakan suatu organisasi dari organisasi yang lainnya adalah budayanya. Hal-hal tersebut penting, dan karena itu perlu dipahami serta dikenali. Akan tetapi hal-hal yang bersifat universal itu harus diterapkan oleh manajemen dengan pendekatan yang memperhitungkan secara matang faktor-faktor situasi, kondisi, waktu, dan ruang. Dengan kata lain, diterapkan sesuai dengan budaya yang berlaku dan dianut dalam organisasi yang bersangkutan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik budaya organisasi
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Robbins (2007), memberikan 7 karakteristik budaya sebagai berikut :