Manusia dan Cinta Kasih
Cinta…
Jika kita dengar kata – kata itu
maka akan teringat pada satu definisi dasar yang berhubungan dengan persaan
yang mungkin dapat mengingatkan kita pada seseorang yang memilki arti khusus
dalam diri atau hidup kita. Persaan itu “Cinta” pasti akan datang pada diri
setiap manusia ditampik atau tidak. Nurani setiap manusia pasti akan mengakui
tentang perasaan yang satu itu ”Cinta” hanya saja mulutlah yang berkata bohong.
Cinta hanya datang pada mahluk Tuhan
yang bernama manusia karena pada diri setiap diri manusia akan selalu diimbangi
oleh akal dan nafsu. Dan cinta tidak akan pernah
datang pada mahluk Tuhan lainnya karena mereka “Mahluk Tuhan Selain
manusia” hanya memilki nafsu saja atau bahkan tidak sama sekali. Sebagai contoh
sederhana malaikat, ia hanya memilki kebaikan saja dan selalu beribadah pada
Tuhan begitu pula Iblis yang hanya memilki nafsu keburukan “menghasut dan
selalu mengajak kita “manusia” agar mengikuti jalannya”. Kebaikan dan keburukan
tersebut dapat dikategorikan kedalam nafsu atau emosionalitas. Pada binatang
dan tumbuhanpun demikan. Hewan atau binatang hanya memilki nafsu dan bukan
cinta karena pada hewan atau binatang didak disertai akal dan nurani.
Perasaan yang berawal dari pandangan
mata hingga turun kehati merupakan
bagian dari hidup dan kehidupan manusia, yang esensinya dapat melahirkan
kreatifirtas dan cipta atau hasil karya melalui proses akhir, yaitu
tanggung jawab. Cinta pada dasarnya dapat dikatakan sebagai budaya yang
menggunakan perasaan serta akal sehat.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan
satu bentuk seni yang dituangkan dalam goresan kertas dan kanvas seperti seni
lukis dan gambar.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan
satu bentuk seni yang memadukan irama dan nada dalam satu dinamisasi yang
dikenal sebagai lagu dan seni musik.
Dari
sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni melalui goresan pena yang
disebut sajak, pantun atau novel.
Dari
sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni yang menggabungkan antara
medidisasi nada dan goresan pena yang melahirkan drama, film dan lain
sebagainya.
Dan
dari sebuah cintalah dapat melahirkan tanggung jawab, baik pada pasangan atau
orang yang kita cintai atau pada lainnya, maka
Dari
sebuah cintalah terlahir manusia – manusia baru yang menghuni semesta kita ini.
Ungkapan yang ditimbulkan dari satu
kata cinta tentulah tidak dapat dilepaskan dari suatu media perantara yang
dapat menggambarkan dan memvisualisasikan serta mendefinisikan tentang perasaan
“Cinta” tersebut, baik melalui alat komunikasi “bahasa” yang melahirkan sajak,
puisi dan lain sebagainya atau bahkan yang meng-irama-kan nada dan shimpony.
Jika kita berbicara mengenai cinta
maka itupun tidak dapat dipisahkan dengan unsur – unsur seni dan kebudayaan yang
ada. Cinta sama dengan budaya yaitu suatu rasa, karya dan karsa.
Cinta bukanlah suatu monopoli orang
dewasa saja tetapi cinta juga dapat hadir
pada anak kecil tanpa memandang siapa, dari mana, warna kulit dan lain
sebagainya. Karena cinta pada dasarnya merupakan suatu rasa yang sangat
sulit untuk diungkapkan, baik dengan kata atau nada. Cinta itu sendiri
tidak dapat dipisahkan dari kasih dan sayang karena keduanya “antara kasih dan
sayang” merupakan aplikasi lanjutan atau esensi dari sebuah kata cinta melalui
beberapa kata dalam bentuk kasih, sayang, pemujaan dan lainnya yang kesemuanya
akan dibalut dalam satukata tingkat tinggi, yaitu tanggung jawab.
Cinta itu sendiri memilik unsur –
unsur yang mempengaruhinya. Dengan kata lain penunjang sebagai pembuktian dari
pengorbanan karena cinta syarat akan pengorbanan. Seperti ; Tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran,
pengertian saling percaya dan terbuka dan masih banyak lagi.
Muhamad Iqbal. eorang philosof
Pakistan mengatakan tentang cinta.
Cinta dimata Iqbal memiliki dimensi spiritual yang dinamakan Isyq-o
muhasbat yang memberikan daya kreatifitas yang hidup dan sebagai
berdirinya suatu pribadi dan kepribadian. Dimana cinta menduduki urutan
pertama dalam tariqh (suatu jalan, cara atau ikhtiar) hingga menuju penyempurnaan
diri dan pensucian hati. Cinta menurutnya juga merupakan stasiun terakhir
yang terletak pada Tuhan yang bersifat fundamental.
Definisi tepat yang dapat
menggambarkan tentang cinta sangatlah sulit untuk dijelaskan secara terperinci
dan sempurna, karena jika api cinta sudah berlobar maka akan sangat sulit untuk
dipadamkan. Cinta merupakan kekuatan spiritual yang dapat membangkitkan fungsi
– fungsi kecerdasan emosional dan secara spiritualitas dapat menembangkan
potensi – potensi orang yang sedang mengalaminya.
A. Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang
(kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan. Dengan kata lain cinta dan kasih memiliki hampir kesamaan arti tetapi
kata kasih memperkuat arti dari cinta.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih
mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah
sebagai berikut:
- Cinta bersifat manusiawi
- Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
- Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Ada 3 unsur tentang cinta, yaitu:
1 . Keintiman : kedekatan hub
2. Gairah : secara sexual, cantik,ganteng,dll
3. Komitmen : pernyataan bahwa kau pacarku
2. Gairah : secara sexual, cantik,ganteng,dll
3. Komitmen : pernyataan bahwa kau pacarku
kemungkinan:
a) keintiman+komitmen =Cinta Hampa = ada pernyataan pacaran , ada kedekatan tp nga ada nafsu (ketertarikan lawan jenis)
b) =komitmen+Nafsu=:Cinta Romantis ada pernyataan dan ada ketertarikan terhadap lawan jenis (merasa pasanganya cantik,guanteng,dll)
c) = Nafsu+keintiman=Cinta Semberonoo: ada ketertarikan,ada kedekatan hubungan tapi tidak ada status pacaran.
a) keintiman+komitmen =Cinta Hampa = ada pernyataan pacaran , ada kedekatan tp nga ada nafsu (ketertarikan lawan jenis)
b) =komitmen+Nafsu=:Cinta Romantis ada pernyataan dan ada ketertarikan terhadap lawan jenis (merasa pasanganya cantik,guanteng,dll)
c) = Nafsu+keintiman=Cinta Semberonoo: ada ketertarikan,ada kedekatan hubungan tapi tidak ada status pacaran.
Ada tiga tingkat cinta.
Pertama, cinta
atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai
kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang
diinginkannya itu biasanya berujud materi.
Kedua, cinta
atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya
dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya.
Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara
sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih
memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang
ada dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut.
Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang
dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
Ketiga, cinta
atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati.
Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih),
adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya
itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang
dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya,
maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang
dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam
berbagai bentuk. Kadang – kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang –
kadang mencintai orang lain. Atau juga mencintai anak dan istrinya, hartanya,
Allah dan rasulnya. Ada berbagai bentuk cinta yaitu :
- Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
- Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
- Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
- Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
- Cinta Kepada Allah
KASIH SAYANG
Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat
luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang
sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda
kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang
terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain.
Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar
hubungan cinta atau asmara
antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal.
Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan
lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus
itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima.
Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada
orang yang dikasih dan disayanginya.
- KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau
karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau
karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata.
Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi
rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
- Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
- Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
- Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
A. PEMUJAAN
Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan
atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya
kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME.
Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena
merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai
perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat
pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni
sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam
terciptanya kehidupan yang lebih indah.
A. BELAS KASIH
Belas kasih (composian)adalah kebajikan -satu di mana
kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap
sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang
lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat,
masyarakat, dan kepribadian . Ada aspek belas kasih yang menganggap
dimensi kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik
kedalaman,kekuatan atau gairah .
Lebih kuat dari empati , merasakan umumnya menimbulkan aktif
keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain. Hal ini sering, meskipun
tidak pasti, komponen kunci dalam apa yang memanifestasikan dalam konteks
sosial .Dalam etika istilah, berbagai ungkapan bawah usia yang disebut Golden
Rule mewujudkan oleh implikasi prinsip kasih sayang: untuk orang lain apa yang
Anda ingin mereka lakukan untuk Anda .
- B. Studi Kasus
Cinta merupakan suatu hal yang sulit untuk dijelaskan.
Setiap orang pasti memilki pengertian atau presepsi yang berbeda soal cinta.
Cinta itu ibarat air hujan yang semua orang tidak dapat memprediksi datangnya
dan juga akan turun ke semua orang. Cinta tidak hanya cinta kepada lawan jenis
tetapi juga cinta kepada hewan, tumbuhan, uang, dan masih banyak lagi.
Dizaman yang sudah era globalisasi ini, cinta merupakan hal
yang biasa. Bahkan anak yang masih ingusan pun mengerti tentang cinta walaupun
mereka tak tahu makna sebenarnya tentang cinta. Pacaran pun
terkadang orang membuktikan dengan cinta. “Kalau Cinta sudah melekat tai
kucing rasa coklat”, maksudnya adalah jika seseorang sudah terjangkit dengan
yang namanya virus cinta pasti di dapat melakukan segala hal untuk cintanya
itu. Tetapi apakah makna sejati tentang cinta ? Tidak ada Cinta sejati didunia
hanya cinta Tuhan kepada umatnya dan cinta orangtua kepada anaknya. Tanpa cinta
hidup kita tak akan menjadi indah.
Seringkali orang salah mengartikan Cinta, banyak pula anak –
anak yang tidak merasakan kasih sayang.
sumber:
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
Keindahan merupakan sifat dan ciri
dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman
persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Keindahan dipelajari sebagai
bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan
yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang
dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu
suatu konsep abstrak. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi
setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek,
film, nyanyian.
A. Pengertian Keindahan
Keindahan menyangkut kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast).
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hulcum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya 'symmetria' untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat dan arsitektur ) dan hannonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
— keindahan semi
— keindahan alam
— keindahan moral
— keindahan intelektual
Keindahan menyangkut kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast).
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hulcum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya 'symmetria' untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat dan arsitektur ) dan hannonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
— keindahan semi
— keindahan alam
— keindahan moral
— keindahan intelektual
a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
Jadi, keindahan dalam arti luas meliputi keindahan seni, alam, moral, dan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Yaitu hubungan eseorang dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu penilaian terhadap benda-benda yang diserap dengan penglihatan.
B. Nilai Estetik
Pengertian nilai estetik adalah nilai seni yang dimiliki oleh suatu benda yang menimbulkan daya tarik bagi setiap orang yang melihatnya.
Ada dua nilai terpenting dalam keindahan, yaitu:
1. Nilai ekstrinsik yaitu nilai yang sifatnya sebagai alat atau sarana untuk membantu sesuatu hal lainnya. Contohnya, sebuah lukisan yang memiliki bentuk (gambar) dengan goresan-goresan warna.
2. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan untuk kepentingan benda itu sendiri. Contohnya, pesan yang akan disampaikan dalam sebuah lukisan tersebut.
C. Pengertian Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat digolongkan menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Dalam kehidupan sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.
Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
D. Alasan Manusia Menciptakan Keindahan
Keindahan itu pada dasarya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. lni berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.
Alasan atau motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan:
1. Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan , misalnya kawin paksa, pingitan, derajat wanita lebih rendah dari derajat laki-laki.
2. Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejat terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama dan moral masyarakat.
3. Penderitaan manusia
Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan karena nilai manusia telah diabaikan dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
4. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri.
E. Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan karena manusia memilikki nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi).
Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan dalam ruang renungnya, dengan melakukan kontemplasi yaitu suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan untuk menciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya.
Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.
Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.
sumber:
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita.
Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung
atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau
batin atau lahir batin. Penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang
ringan, namun peranan individu juga menentukan barat tidaknya intensitas
penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang
atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan resiko hidup. Tuhan
membaerikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetap juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk
tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda
atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap
terhadap peringatan yang diberikanNya. Tanda atau wangsit dapat berupa mimpi
atau mengetahui melalui membaca Koran
tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia Tuhan telah membarikannya banyak
kelebihan dibandingkan dengan mahluk ciptaannya yang lain, tetap mampukah
manusia mengendalikan diri untuk melupakannya. Bagi manusia yang tebal imannya
musibah yang dialaminya akan cepat dapat
menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib
yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan
Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima
takdir. Dalam kepasrahan akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya sehingga
secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya
masih dapat bersyukur bahwa Tuhan
tidak memberikan cobaan yang lebih berat
dari yang dialaminya.
Dalam
surat Al insyiqoq : 6 dinyatakan manusia
ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan artinya bahwa manusia harus
bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk melangsungkan hidup ini
manusia harus menghadapi alam (menaklukan alam) menghadapi masyarakat
sekelilingnya dan tidak boleh lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia
melalaikan salah satu darinya/kurang sungguh menghadapinya maka akibatnya
manusia akan menderita.
B.SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan
dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohkhani. Di dalam kitab suci diterangkan
jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan
bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak
yatin dan sebagainya. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari
banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media masa. Dengan demikian
jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan pembunuhan dan
lain-lain meruopakan sumber keuntungan. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya
kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seorang bila ia
pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. kesepian
dialami oleh seorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya
walaupun ia dalam linkungan orang ramai. Seperti halnya kebimbangan, kesepian
perlu cepat diatasi agar seorang jangan terus menerus merasakan penderitaan
batin. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkandapat menyebabkan
seorang mengalami siksaan batin.
Kekalutan
Mental
Penderitaan batin dalam ilmu
psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan
mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi
persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara
kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan
mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative.
-Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
-Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk frustasi antara lain :
1. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. SIkap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lainlain.
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative.
-Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
-Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk frustasi antara lain :
1. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. SIkap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lainlain.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar